Jangan Sepelekan Gejala Penyakit Leptospirosis, Cek Cara Mencegah dan Penangan Pertama yang Harus Dilakukan, Makin Merebak
Jangan Sepelekan Gejala Penyakit Leptospirosis, Cek Cara Mencegah dan Penangan Pertama yang Harus Dilakukan, Makin Merebak-Ralph/pixabay-
SITNAS.id – Jangan Sepelekan Gejala Penyakit Leptospirosis, Cek Cara Mencegah dan Penangan Pertama yang Harus Dilakukan, Makin Merebak
Penyakit Leptospirosis: Gejala, Penyebab dan Upaya Pencegahan, Mulai dari Demam dan Sakit Kepala, Mirip Meriang!
Informasi tentang suatu penyakit yang sedang menjadi sorotan dan menyebabkan kekhawatiran masyarakat telah tersebar secara luas di berbagai media sosial.
Bahkan, dampak yang ditimbulkan oleh penyakit tersebut telah menimbulkan kematian pada beberapa individu, yang tentunya membuat warganet merasa cemas dan resah.
Namun, sebagai masyarakat yang cerdas, kita tidak perlu terlalu khawatir dan panik. Sebagai gantinya, kita sebaiknya mencari informasi yang lebih lengkap dan akurat tentang penyakit tersebut, termasuk tindakan pencegahan yang dapat dilakukan, penyebab yang mungkin, dan gejala-gejala yang harus diwaspadai untuk menghindari terlambat dalam penanganannya.
Salah satunya wilayah Pacitan, Jawa Timur mengalami peningkatan kasus leptospirosis yang signifikan, yang membuat warganet kebingungan dan merasa takut.
Sampai dengan pada tanggal 5 Maret 2023, terdapat 204 orang yang terdeteksi positif suspect leptospirosis, dengan enam di antaranya meninggal dunia.
Selain itu, terdapat tiga kasus di Kabupaten Probolinggo dengan jumlah kematian dua orang, 22 kasus di Kabupaten Sampang, empat kasus di Kabupaten Tulungagung, delapan kasus di Kabupaten Lumajang, lima kasus di Kota Probolinggo dengan jumlah kematian satu orang, dan tiga kasus di Kabupaten Gresik.
Dilansir Sitnas.id dari berbagai sumber, penyakit leptospirosis disebabkan oleh bakteri Leptospira.
Bakteri tersebut dapat menyebar melalui urin atau darah hewan yang terinfeksi, seperti tikus, anjing, sapi, dan babi.
Penyebaran Leptospira terjadi melalui air dan tanah yang terkontaminasi oleh urin hewan pembawa bakteri ini.
Seseorang dapat terkena leptospirosis jika terkena urin hewan atau kontak dengan tanah atau air yang terkontaminasi. Oleh karena itu, pada saat musim hujan, khususnya ketika terjadi genangan air di sekitar lingkungan, perlu diwaspadai karena dapat menjadi sumber penularan leptospirosis.
Gejala leptospirosis bervariasi, namun beberapa kasus menunjukkan gejala yang muncul setelah dua hari hingga empat minggu terinfeksi bakteri Leptospira.
Cek gejala dan pencegahan pada halaman berikutnya, lengkap dnegan cara perawatan hingga cara penularan,