Viral di Medsos! Stroke Kuping Ternyata Beneran Ada? Simak Gejala, Penyebab dan Cara Penyembuhan

Viral di Medsos! Stroke Kuping Ternyata Beneran Ada? Simak Gejala, Penyebab dan Cara Penyembuhan

Viral di Medsos! Stroke Kuping Ternyata Beneran Ada? Simak Gejala, Penyebab dan Cara Penyembuhan-tung256/pixabay-

 

Beberapa gejala yang ditunjukkan seperti pasien akan mengalami gangguang pada pendengaran emudian dialnjutkan dengan gejala lainnya seperti pusing mendadak, tinnitus dan sakit telinga. 

Pada beberapa tahap kerap kali masalah pada gejala penyakit ini dianggap sepele karena bisa hanya adanya penyumbatan saluran telinga dan berharap bahwa gejalanya akan menghilang. 



Namun jika tanpa adanya perawatan yang tepat maka pasien akan kesulitan mendengar dan paling parah bisa kehilangan pendengaran. 

Adapun penyebab mengenai stroke telinga hingga saat ini belum diketahui, namun pada umumnya ada sejumlah infeksi virus yang menyerang telinga bagian dalam. 

Penyebab paling umum yakni dengan biasanya dikarenakan oklusi vaskular yang mirip dengan stroke.



×

Beberapa penyebab lainnya bisa karena tumor atau autoimun. Jika Anda mengalami gejala ini pastikan untuk membawanya ke dokter agar dapat pemeriksaan lebih lanjut. 

Respon dokter Tirta 

Kiky Saputri baru-baru ini kembali menghebohkan jagat maya dengan cuitanya di twitter mengenai kualitas dokter Indonesia dengan luar negeri. Sontak cuitan tersebut kembali menimbulkan pro kontra netizen. 

Cuitan Kiky Saputri ini kemudian mendapatkan reaksi salah satunya dari dokter Tirta. Melalui twitnya dokter Tirta mengucapkan terimakasih karena baginya kritikan pasien bisa menjadi evaluasi kepada seluruh dokter. 

"Jadi secara umum saya justru berterimakasih kepada mbak @kikysaputrii dan teman teman sekalian. Karena kritik dari pasien adalah bentuk salah satu kepedulian agar saya bisa lebih maju nantinya sebagai dokter. Terimakasih," tulis Dokter Tirta. 

Selain itu, dokter Tirta juga menganggap bahwa apa yang disampaikan oleh Kiky Saputri sepatutnya bisa dijadikan kritikan atas tenaga medis di Indonesia. 

Dokter Tirta juga menyebutkan bahwa selama ini dirinya juga kerap kali masih belajar dari warganet terhadap kekurangan dan belajar dari kesalahan. Selain itu, dokter Tirta juga menjelaskan bahwa orang Indonesia lebih suka berobat ke luar negeri karena hal ini bisa berdasarkan mengenai kepercayaan. 

Tanggapan IDI 

Sebelumnya, komika sekaligus artis Kiky Saputri kembali membuat cuitan di twitter mengenai kondisi mertuanya yang berobat di Singapura. Kiky menyampaikan jika kondisi stroke telinga yang sempat dialami oleh mertuanya tersebut ternyata saat diperiksa ke Singapura hanya flu biasa. 

Dalam cuitannya tersebut, Kiky menjelaskan jika mertuanya mendapatkan pengobatan berupa disuntik namun pendengarnya justru semakin parah.

Postingan Kiky Saputri ini menanggapi cuitan Presiden Joko Widodo yang masih menyangkan sejumlah warganya yang memilih untuk berobat ke luar negeri dibandingkan di Indonesia. 

Terkait dengan cuitan yang viral tersebut, Wakil Ketua Umum Ikatan Dokter indonesia dr. Slamet Budiarto menyebutkan kualitas dokter dan tenaga kesehatan di Tanah Air juga tidak kalah dengan luar negeri. 

Bagi dr. Slamet yang membedalan antara rumah sakit di Indonesia dengan luar negeri hanya dari ketersediaan alat kesehatan dan juga biayanya saja. Kebanyakan pasien di Indonesia dibiayai oleh BPJS Kesehatan dan nilai ekonominya tidak sebanding. 

Kondisi tersebut baginya mempengaruhi pada kualitas pelayanna kesehatan di Indonesia. Belum lagi masih banyak alat kesehatan dan obat-obatan yang masih dikenai pajak. 

Dikutip oleh sitnas.id dari detikhealth berikut ujar dr. Slamet terkait SDM dokter Indonesia dengan luar negeri, "Kenapa orang lari ke Penang, Singapura, ya itu tadi. Di sana pelayanan lebih komperhensif karena alkes canggih sehingga dokternya bebas menggunakan alat untuk diagnosa. Tapi kalo SDM, sama. keahliannya sama," ujarnya. 

Selain itu, ia juga menyampaikan jika kualitas kesehatan juga dipengaruhi oleh menteri kesehatan karena ialah yang membuat peraturan dan role model kesehatan.***

Sumber:

BERITA TERKAIT

Berita Lainnya

gzm