Bikin Merinding, Laboratoriun China dan Para Ilmuan Ambisi Ingin Hidupkan Orang Mati

Bikin Merinding, Laboratoriun China dan Para Ilmuan Ambisi Ingin Hidupkan Orang Mati

Bikin Merinding, Laboratoriun China dan Para Ilmuan Ambisi Ingin Hidupkan Orang Mati-sandro porfirio/unplash-

Direktur Yinfeng Life bernama Aaron Drake, yang sebelumnya bekerja di Alcor, masih merasa optimis meski teknologi membangkitkan orang mati masih merupakan hal yang mustahil.

"Orang sekarang mati karena kanker, parkinson dan penyakit otak lain. Jika kita menuju ratusan tahun lagi, penyakit itu mungkin akan mudah diobati. Di awal 1900-an, orang mati karena serangan jantung, stroke dan influenza. Tapi saat ini pengobatan modern bisa mengatasinya," pungkas Aaron.



Hal tersebut dikarenakan kemajuan di bidang medis yang menurutnya sangat pesat. Menurut Yinfeng, untuk mengawetkan tubuh, tim harus melakukan intervensi dalam waktu enam menit setelah pasien dinyatakan meninggal secara klinis, di mana sel-sel otak pasien masih aktif.

Baca juga: Profil Phuwaryne Keenan Alias Zee, Penyanyi Thailand Transgender Keturunan Indonesia, Beredar Foto Feminim

Baca juga: Terungkap Ammar Zoni Menyuruh Sopir Untuk Beli Sabu Hingga Irish Bella Hapus Semua Foto di Instagram Benarkah Cerai?



Baca juga: Novia Tetap Menganggap Jeffry Sebagai Ayah Bayi yang Dikandungnya, Sinopsis Takdir Cinta yang Kupilih Malam ini 10 Maret 2023 dan Link Nonton

Tim pertama-tama akan menggunakan metode yang disebut oksigenasi membran ekstrakorporeal atau ECMO pada pasien (mirip dengan CPR), kemudian mereka akan mulai mendinginkan tubuh dan menyuntikkan obat.

Di dalam laboratorium, dilakukan prosedur tambahan guna mengawetkan jasad sebelum dilakukan proses pendinginan yang akurat dan bertahap pada tubuh. Proses ini bertujuan untuk menurunkan suhu tubuh hingga mencapai -196 C dan dapat dicapai dalam waktu 50 jam.

Li Qingping, selaku direktur Kesejahteraan Publik Yinfeng, menyatakan bahwa keseluruhan prosedur tersebut memerlukan biaya sebesar 2 juta yuan, yang mencakup biaya pengawetan selama 20 hingga 30 tahun ke depan.***

 

Sumber:

BERITA TERKAIT

Berita Lainnya