Pengamat Pendidikan Sebut Tes Calistung Masuk SD Indikator Sekolah Monster? Begini Penjelasannya

Pengamat Pendidikan Sebut Tes Calistung Masuk SD Indikator Sekolah Monster? Begini Penjelasannya

Pengamat Pendidikan Sebut Tes Calistung Masuk SD Indikator Sekolah Monster? Begini Penjelasannya-jufriderwotubun / 45 images/pixabay-

3. Melibatkan Murid dalam Proses Pembelajaran

Tahap pembelajaran berikutnya yang diwajibkan bagi anak usia Pra Sekolah adalah kegiatan yang menuntut keterlibatan siswa dalam menentukan pilihan. Melalui keterlibatan ini, anak akan mampu merasakan pengalaman memiliki tujuan dan metode belajar yang efektif.

Dalam hal ini, penting bagi pendidik untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengambil keputusan dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan keterlibatan dan motivasi siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.



"Dan siapa yang tidak semangat belajar kalau mempunyai rasa memiliki terhadap tujuan dan proses belajarnya," ujarnya.

Bukik mengharapkan terjadinya perubahan konkret di lapangan terkait pelaksanaan penghapusan calistung sebagai tes seleksi masuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.

Ia menekankan bahwa penguatan kebijakan ini harus dilakukan tidak hanya oleh dinas kementerian, tetapi juga oleh dinas pendidikan di tingkat daerah.



Hal ini diperlukan untuk memastikan efektivitas dan keseragaman implementasi kebijakan dalam upaya memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia.

Bukik berharap bahwa upaya ini dapat memperkuat kesetaraan akses pendidikan bagi seluruh anak-anak di Indonesia tanpa memandang latar belakang sosial dan ekonomi.

"Penguatan sekolah yang berorientasi pada well being/berpihak pada anak, penguatan peran dinas pendidikan daerah, edukasi pada orangtua melibatkan komunitas dan perusahaan, hingga nantinya ada pemberian sanksi terhadap pelanggaran," ujar Bukik.***

 

Sumber:

BERITA TERKAIT

Berita Lainnya