Dari Sawah Tebu Jadi Bandara Terbaik di Jawa Tengah! Keajaiban 17 Hektar di Jateng yang Membuat Semua Tergugah

Dari Sawah Tebu Jadi Bandara Terbaik di Jawa Tengah! Keajaiban 17 Hektar di Jateng yang Membuat Semua Tergugah

Dari Sawah Tebu Jadi Bandara Terbaik di Jawa Tengah! Keajaiban 17 Hektar di Jateng yang Membuat Semua Tergugah-UNPLASH-

VIV.co.id - Dari Sawah Tebu Jadi Bandara Terbaik di Jawa Tengah! Keajaiban 17 Hektar di Jateng yang Membuat Semua Tergugah

Ternyata, di wilayah Jawa Tengah terdapat sebuah bandara yang memiliki cerita sejarah yang menarik. Bandara ini dibangun di lahan bekas sawah tebu yang sangat luas, mencapai 17 hektar.



Lokasi bandara ini mungkin tak seperti yang banyak orang duga. Tidak terletak di Semarang atau Surakarta seperti yang biasa dihubungkan dengan bandara besar.

Baca juga: Daftar Pemain dan Sinopsis Film Dear Jo: Almost Is Never Enough, Pertama Kali Mengangkat Kisah Surrogate Maother di Bintangi Jourdy Pranata dan Salsabilla Adriani

Sejarah pembangunannya bermula dari era pemerintahan Belanda pada tahun 1940 di Kampung Panasan.



Kampung Panasan, kala itu merupakan wilayah yang digunakan masyarakat untuk menjemur padi.

Baca juga: STREAMING Not Others Episode 6 SUB Indo: Jin-hee Curigai Jin-hong Sebagai Penguntit Ibunya! Hari ini Selasa 1 Agustus 2023 di Viu Bukan Dramacool

Baca juga: Lanjutan TOP 7 Queendom Puzzle Episode 8 Tayang Jam Berapa? Berikut Jadwal Server Indo Beserta Spoiler Preview

Baca juga: Update STREAMING Queendom Puzzle Episode 8 SUB Indo: TOP 7 Dapat Bocoran Challenge? Hari ini Selasa 1 Agustus 2023 di MNET Bukan Telegram

Namun, di sekitarnya terdapat lahan sawah tebu yang luas. Lahan inilah yang kemudian dibebaskan untuk dijadikan landasan pesawat terbang. Belanda membangun lapangan terbang ini sebagai tindakan pencegahan menghadapi potensi serangan dari Jepang jika perang di Asia Pasifik meletus.

Namun, naasnya, pembangunan lapangan terbang belum selesai ketika Belanda harus menyerah pada Jepang, sehingga wilayah Hindia Belanda lepas dari tangan mereka.

Ketika Jepang berkuasa pada tahun 1942-1945, pembangunan lapangan terbang ini dilanjutkan, meskipun hanya berhasil mencapai landasan pacu dengan panjang sekitar 1 kilometer. Selama masa kekuasaan Jepang, bandara ini dioperasikan oleh angkatan laut Jepang.

Kelanjutan,

Sumber:

BERITA TERKAIT

Berita Lainnya