Jenis Paragraf Pokok Berdasarkan Penalaran, Penjelasan dan Contohnya

Jenis Paragraf Pokok Berdasarkan Penalaran, Penjelasan dan Contohnya

Buku--

SITNAS.id - Ide pokok paragraf adalah gagasan utama yang disampaikan dalam paragraf. Ini berfungsi sebagai loncatan untuk menyatukan ide-ide yang dibahas dalam paragraf, membantu membangun alur berpikir yang konsisten dan membantu pembaca mengikuti alur cerita.

Ide pokok paragraf tidak harus ditulis sebagai kalimat tunggal; bisa juga disampaikan dalam bentuk kalimat majemuk atau lebih dari satu kalimat.



Untuk menemukan ide pokok paragraf, pertama-tama kita perlu melihat penempatan kalimatnya. Ide pokok paragraf dapat ditempatkan di awal, di akhir, maupun di tengah.

Selanjutnya, kita dapat menemukan ide pokok paragraf berdasarkan pola penalaran. Menurut buku Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia Kemdikbud, ada 5 jenis ide pokok paragraf berdasarkan pola penalaran, yaitu penjelasan, perbandingan, penyebab, akibat, dan solusi.

Baca juga: Apa Itu KPK dan FKB? Perbedaan, Penjelasan dan Cara Mudah Menghitung KPK dan FPB



Baca juga: Link Nonton TV Show Music Bank Episode 1150 SUB Indo Tayang Resmi Cuma di VIU dan KBS Bukan Telegram

Baca juga: Apa itu BMKG? Ini Penjelasan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Serta Tugas dan Sejarahnya

1. Paragraf Deduktif

Pada paragraf deduktif, ide pokok berada di awal paragraf dan didukung oleh penjelasan-penjelasan berikutnya. Biasanya, ide pokok itu adalah kalimat topik yang berisi pernyataan umum.

Kalimat-kalimat penjelas berikutnya bertujuan untuk memperjelas informasi yang terkandung pada kalimat topik.

Baca juga: Saksikan Link Live Streaming Aura Tayang Perdana Hari ini Jumat, 16 Desember 2022 di SCTV: Natasha Wilona Mencintai Sosok Laki-Laki Bersayap Benarkah Siluman?

Baca juga: Baru Rilis Lookism Chapter 427 428 Bahasa Indonesia - Membelot dari Presdir Choi, DG alias Lee Jihon Lindungi Yujin

Baca juga: Cicak Transparan Viral di TikTok Benarkah Disebut CCTV Jin? Berikut Penjelasan Pemuka Agama Ustaz Adi Hidayat Tentang Hukum Membunuh Cicak

Contoh:

Tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas adalah tenaga kerja yang mempunyai etos kerja tinggi, yaitu tenaga yang pandai, terampil, dan berkepribadian.

Tenaga kerja yang pandai adalah tenaga kerja yang mempunyai kemampuan akademis memadai sesuai dengan disiplin ilmu tertentu.

Terampil artinya mampu menerapkan kemampuan akademis yang dimiliki disertai kemampuan pendukung yang sesuai untuk diterapkan agar diperoleh hasil maksimal.

Sementara itu, tenaga kerja yang berkepribadian adalah tenaga kerja yang mempunyai sikap loyal, disiplin, dan jujur.

Sumber:

BERITA TERKAIT

Berita Lainnya