Mencekam! Di Ponorogo, Terdapat Sebuah Kampung yang Ditinggalkan Penduduknya dan Kini Menjadi Kampung Terbengkalai, Bagaimana Suasana Malamnya?
Ilustrasi kota-tama66/pixabay-
Di sisi lain, di sebelah selatan jalan, sebuah rumah rusak menyedihkan, sedangkan di sebelah utara masih berdiri tiga buah rumah, meskipun tampak tua dan rapuh. Sungguh aneh, terutama bagi mereka yang telah berjalan menyusuri sisi selatan dan utara makam.
Ternyata, di balik cerita sunyi Desa Sumbulan ini terdapat sungai besar yang curam, yang pertemuan kedua sungai tersebut berada tepat di belakang makam.
Daerah ini oleh warga setempat disebut Tempuran. Kisah menariknya, desa ini telah ditinggalkan oleh penduduknya selama empat tahun.
Baca juga: SPOILER Manhwa Lookism 462 Sub Indo - Lanjutan Webtoon Lookism 462 Bahasa Indonesia Full Eps Eng RAW
Baca juga: Jujutsu Kaisen Season 2 Episode 6 Kapan Tayang? Cek Jadwal Baru dan Link Nonton Lengkap
Empat tahun yang lalu, warga terakhir yang meninggalkan desa ini adalah Mbah Salamun, Sumarno, dan Pak Topa.
Meskipun Sumbulan memiliki fasilitas seperti air dan listrik, akses jalannya masih sangat sulit. Satu-satunya jalur menuju kampung ini harus melewati jalan berkerikil dan berbatu di tengah sawah.
Banyak warga Sumbulan yang memutuskan untuk mencari pekerjaan di luar desa setelah lulus sekolah. Mereka mencari daerah yang lebih terjangkau dan ramai, sehingga banyak di antara mereka yang bermigrasi ke daerah Plalangan.
Namun, ada satu warga Sumbulan yang tetap setia mengunjungi desa tersebut, yaitu Sumarno, pemilik generasi kelima.
Baginya, kunjungan tersebut adalah cara untuk merawat dan mengenang masa kecil yang dihabiskan di daerah ini. Meski tidak setiap hari, Sumarno masih memiliki ikatan kuat dengan desa kelahirannya.