Hutan Tropis di Papua Disiapkan Jadi Bandara Lintas Luar Angkasa Nomor Satu Se ASEAN, Dananya Cukup Atau Masih Kurang?
Ilustrasi/Hutan Tropis di Papua Disiapkan Jadi Bandara Lintas Luar Angkasa Nomor Satu Se ASEAN, Dananya Cukup Atau Masih Kurang?- StockSnap/pixabay-
Dalam konteks Asia Tenggara, belum ada bandara antariksa serupa yang ada di Papua. Ini menjadi alasan mengapa Indonesia selama ini harus menyewa fasilitas di luar negeri saat ingin meluncurkan satelit.
Hal ini, sayangnya, memberikan dampak negatif. Satelit yang digunakan harus diganti setiap 15-20 tahun sekali agar tetap berfungsi dengan optimal.
Selain itu, ketiadaan bandara antariksa di Indonesia juga menghambat perkembangan penelitian tentang luar angkasa, sebuah bidang yang semakin penting dalam era globalisasi.
Namun, seperti setiap proyek besar, rencana pembangunan bandara antariksa ini juga menghadapi tantangan. Warga di Pulau Biak mengungkapkan protes mereka terkait dengan ganti rugi yang dinilai tidak sepadan, hanya sebesar Rp15 juta.
Ketua Sinode Gereja Kristen Injili di Tanah Papua, Pdt Andrikus Mofu MTh, telah mengemukakan keprihatinannya terkait hal ini.
Warga berharap agar pemerintah memberikan informasi yang lebih lengkap dan transparan tentang rencana pembangunan ini.
***