Ternyata Segini Harga Asli Pertalite dan Solar Bila Tak Disubsidi

Ternyata Segini Harga Asli Pertalite dan Solar Bila Tak Disubsidi

Pertamina BBM--

Pemerintah kembali menggulirkan wacana pencabutan subsidi bahan bakar minyak (BBM), dengan rencana implementasi yang diperkirakan baru bisa direalisasikan pada tahun 2027.

Wacana ini diumumkan oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, yang menilai bahwa subsidi BBM selama ini membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Selain menjadi beban fiskal, tingginya ketergantungan pada impor BBM juga menjadi salah satu alasan utama di balik rencana ini. Kapasitas kilang dalam negeri hanya mampu mengolah sekitar 700.000 hingga 800.000 barel per hari, sementara kebutuhan nasional mencapai 1,5 juta barel per hari.

Akibatnya, selisih kebutuhan ini harus ditutupi dengan impor, yang semakin menguras devisa negara, terutama jika harga minyak dunia melonjak.

Berapa Harga Pertalite dan Solar Tanpa Subsidi?



Saat ini, pemerintah memberikan subsidi cukup besar untuk beberapa jenis BBM, termasuk Pertalite dan Solar. Jika subsidi dihapus, berapa harga asli BBM tersebut?

Wakil Menteri Keuangan I, Suahasil Nazara, pernah mengungkapkan bahwa subsidi membuat harga BBM lebih terjangkau bagi masyarakat. Berikut rincian harga BBM jika tidak disubsidi:

  • Solar: Harga asli Rp 11.950 per liter. Saat ini, pemerintah menanggung subsidi Rp 5.150 per liter atau sekitar 43 persen, sehingga masyarakat hanya membayar Rp 6.800 per liter. Dengan kata lain, setiap pembelian 20 liter Solar, masyarakat mendapat subsidi sekitar Rp 100.000 dari APBN.


  • Pertalite: Harga asli Rp 11.700 per liter. Pemerintah memberikan subsidi sekitar 15 persen atau Rp 1.700 per liter, sehingga harga jual ke masyarakat menjadi Rp 10.000 per liter.

  • Minyak Tanah: Tanpa subsidi, harga minyak tanah seharusnya Rp 11.150 per liter. Namun, pemerintah menanggung subsidi sebesar 78 persen atau sekitar Rp 8.650 per liter, sehingga harga jual ke masyarakat hanya Rp 2.500 per liter.

  • LPG 3 Kg: Harga asli tabung LPG 3 kg mencapai Rp 42.750. Namun, dengan subsidi sebesar Rp 30.000 per tabung atau sekitar 70 persen, masyarakat hanya membayar Rp 12.750 per tabung.

Apa Dampaknya bagi Masyarakat?

Jika subsidi BBM benar-benar dicabut pada 2027, masyarakat kemungkinan besar akan merasakan lonjakan harga yang cukup signifikan, terutama bagi pengguna kendaraan pribadi dan industri yang bergantung pada BBM bersubsidi.

Namun, pemerintah kemungkinan akan menyiapkan skema bantuan atau kompensasi bagi masyarakat berpenghasilan rendah guna mengurangi dampak kebijakan ini.

Keputusan ini masih dalam tahap perencanaan dan kajian lebih lanjut. Namun, jika terealisasi, masyarakat diharapkan dapat mulai bersiap menghadapi potensi kenaikan harga energi dalam beberapa tahun mendatang.

 

TAG:
Sumber:

Berita Lainnya