Asal Usul Anies Baswedan Jadi Tanda Tanya Besar Yunarto Wijaya Direktur Eksekutif Charta Politika, Ternyata Cicu dari Anggota BPUPKI AR Baswedan

Asal Usul Anies Baswedan Jadi Tanda Tanya Besar Yunarto Wijaya Direktur Eksekutif Charta Politika, Ternyata Cicu dari Anggota BPUPKI AR Baswedan

Heboh Asal Usul Anies, Bongkar Silsilah Keluarga Anies Baswedan Terlengkap dari Buyut hingga Moyang, Orang Berpengaruh di Indonesia, Anggota BPUPKI?-aniesbaswedan/INSTAGRAM-

Tak hanya itu, AR Baswedan juga merupakan anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang kerap dikenal dengan BPUPKI.

Sebelumnya pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Muda Penerangan RI Kabinet Sjahrir, Anggota Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP), Anggota Parlemen dan Anggota Konstituante.



Dalam AR Baswedan: Membangun Bangsa, Merajut Keindonesiaan karya Suratmin dan Didi Kwartanada, pada masa Hindia Belanda, etnis Arab terbagi menjadi dua kelompok, Sayid dan non-Sayid.

Kedua kelompok ini kemudian mengorganisir diri menjadi Ar Rabitah (Sayid) dan Al Irsyad  (Non-Sayid).

Pada awalnya hanya ada satu organisasi yaitu Jamiat Khair yang didirikan pada 7 Juli 1905.



×

Namun karena perbedaan pendapat, Jamiat Khair mengundurkan diri. Sementara itu, dilain sisi, kemudian didirikan Al Irsyad pada tahun 1915, yang memperjuangkan non-Sayid memiliki gelar yang sama dengan Sayid.

Baca juga: CEK Daftar Harga BBM Pertalite - Pertamax Hari Ini Rabu 28 Desember 2022 di Seluruh SPBU Pertamina di Indonesia, Lengkap Ada Harga Solar hinga Dexlite

Baca juga: Drama Korea Island (2022) Ada Berapa Episode? Berikut List Total Episode dan Preview Lengkapnya

Baca juga: SPOILER Perdana Drama Korea Island Episode 1 dan 2, Mulai Tayang Besok Jumat, 30 Desember 2022 di TVING dan Prime Video - Dibuang dan Terjebak!

Meskipun Ar Rabitah Al Alawiyah didirikan pada tanggal 28 Desember 1928 dan tujuannya untuk mempertahankan garis keturunan para sayid.

Orang Arab di Hindia Belanda tidak hanya terbagi menjadi Sayid dan Non-Sayid, tetapi juga menjadi orang Arab pribumi (Wulaiti atau Totok) dan orang keturunan Arab (Muwalad atau Peranakan).

Orang Arab yang lahir dan dibesarkan di negara Arab biasanya berasal dari Hadramaut.

Peranakan Arab biasanya berasal dari ras campuran dan lahir serta besar di Indonesia.

Sementara itu golongan Arab Totok membawa kemurnian Arab, seperti sifat kearaban dan membawa budaya aslinya.

Lain halnya dengan bangsa Arab peranakan yang banyak menyerap budaya Indonesia.

Munculnya penyimpangan dari kesepakatan bersama? cek pad ahalaman berikutnya,

Sumber:

BERITA TERKAIT

Berita Lainnya

gzm