Trauma Berat Siswi TK Diperkosa 3 Bocah 8 Tahun di Mojokerto hingga 5 Kali, Diektahui Pertama Kali Oleh Pengasuh Korban? Cek KRONOLOGI Lengkapnya Disini
Trauma Berat Siswi TK Diperkosa 3 Bocah 8 Tahun di Mojokerto hingga 5 Kali, Diektahui Pertama Kali Oleh Pengasuh Korban? Cek KRONOLOGI Lengkapnya Disini-Esi Grünhagen/PIXABAY-
SITNAS.id –Trauma Berat Siswi TK Diperkosa 3 Bocah 8 Tahun di Mojokerto hingga 5 Kali, Diektahui Pertama Kali Oleh Pengasuh Korban? Cek KRONOLOGI Lengkapnya Disini.
Insiden memilukan dan membuat sedih hati para orang tua saat sang anak menjadi korban tindak pelecehan seksual atau pencabulan, belum lagi sang pelaku yang masih di bawah umur.
Hal tersebut kini dirasakan oleh orang tua korban dari siswi TK yang menjadi korban pencabulan dan pelechan seksual yang dilakukan oleh 3 bocah usia 8 tahun.
Peristiwa memilukan terjadi di Kecamatan Dlanggu, Mojokerto. Tiga anak laki-laki yang baru berusia 8 tahun memperkosa seorang anak TK.
Setelah kejadian ini diketahui, korban mengalami trauma berat dan tidak mau sekolah karena malu hingga lakukan visum dan menemukan kondisi memprihatinkan.
Baca juga: 5 Kabupaten Tersepi di Jawa Tengah Padahal Wilayahnya Tidak Luas, Mana Saja?
Pengacara korban, Krisdiyansari mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Sabtu 1 Juli 2023 antara pukul 11.00 WIB hingga 13:00. WIB.
Orang tua korban pun melaporkan kejadian tersebut ke P2TP2A Mojokerto pada Selasa 10 Januari 2023.
Sementara itu kondidi korban terkini, ia tengah menjalani pemeriksaan psikologis akibat trauma berat yang dialami.
Psikolog yang memeriksa korban yang masih duduk di taman kanak-kanak tersebut itu mengaku salah satu terduga pelaku telah memperkosanya sebanyak 5 kali.
Dua tersangka pelaku lainnya yang terlibat baru melakukannya pada 7 Januari 2023.
"Yang 4 kali sepanjang 2022 di rumah salah seorang pelaku persis di sebelah rumah korban. Ketika kedua orang tua pelaku bekerja jualan sayur sehingga tidak ada orang di rumah," ujar Krisdiyansari dilansir Sitnas,id dari detikJatim,pada Kamis 19 Januari 2023.
Menurut Krisdiyansari, saat ini korban tidak mau sekolah karena malu. Gadis berusia 6 tahun ini sangat membutuhkan perawatan trauma.
"Sekarang korban tidak sekolah lagi karena teman-temannya sudah pada tahu. Psikolog cuma pemeriksaan, kalau sampai terapi belum ada," sebutnya.
Orang tua korban melaporkan kejadian tersebut pada Selasa ke P2TP2A Mojokerto, selain itu juga ke Polres Mojokerto.
Simak kronologi ada pada halaman beirkutnya,