Kenapa Juventus Dikurangi 15 Poin Oleh Federasi Sepakbola Italia di Serie A? Ini Alasan dan Penjelasannya

Kenapa Juventus Dikurangi 15 Poin Oleh Federasi Sepakbola Italia di Serie A? Ini Alasan dan Penjelasannya

Juventus--

SITNAS.id - Raksasa sepakbola Italia, Juventus kembali menghadapi situasi buruk. Setelah skandal Calciopoli yang menyebabkan mereka terdegradasi belasan tahun lalu, Juventus kini menghadapi skandal baru yang berimbas dikurangi 15 poin oleh Federasi Sepakbola Italia. Ada apa sebenarnya dan kenapa?

Baca juga: Makin Seru, Nonton Download Never Let Me Go Episode 7 SUB Indo, STRAMING LEGAL GMM25 Bukan DramaQu LK21



Baca juga: Apakah Benar Indonesia jadi Penyebab Virus Jamur di Series The Last of Us?

Apa yang terjadi? Skandal sepakbola Italia yang menimpa Juventus saat ini.

Juventus Football Club, salah satu klub sepakbola terbesar di Italia, kembali dilanda skandal pengurangan poin di liga domestik Serie A karena "ketidakberesan keuangan" dan "akuntansi palsu" dalam transaksi transfer masa lalu.



Putusan yang dikeluarkan adalah pengurangan 15 poin, yang jauh lebih keras daripada saran pengurangan 9 poin yang diberikan oleh seorang pengacara sepakbola yang menyelidiki kasus tersebut.

Selain itu, beberapa mantan anggota dewan klub dilarang untuk menjabat dalam sepakbola Italia selama beberapa periode. Mantan ketua dan advokat Liga Super Eropa, Andrea Agnelli, dilarang selama 24 bulan, Pavel Nedved dilarang selama 8 bulan dan Fabio Paratici, Direktur Olahraga Tottenham saat ini, diskors selama 30 bulan. Tottenham belum merilis pernyataan terkait putusan tersebut.

Baca juga: Nonton Anime Ningen Fushin no Boukensha-tachi ga Sekai wo Sukuu you desu Episode 4 Sub Indo Streaming Legal Full Eps Cek Disini

Baca juga: Sinopsis Sinetron Takdir Cinta Yang Kupilih 24 Januari 2023: Miss Novia Belum Tau Uncle Jeffry Terkapar Tak Berdaya Karena Kecelakaan

Kenapa Juventus dikurangi poin pada skandal ini?

Skandal terbaru yang menimpa Juventus Football Club berbeda dari skandal "Calciopoli" yang terjadi pada 2006, yang menyebabkan klub terdegradasi dan kehilangan dua gelar Serie A.

Skandal ini terkait dengan keuangan klub, khususnya Plusvalenza (keuntungan modal) dan bukan menyuap pejabat. Plusvalenza adalah keuntungan yang diperoleh dari penjualan pemain dari satu klub ke klub lain.

Kejaksaan Italia menyatakan bahwa beberapa transaksi Juventus, termasuk kesepakatan pertukaran dengan Barcelona yang melibatkan gelandang Arthur dan Miralem Pjanic, dianggap tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Sumber:

BERITA TERKAIT

Berita Lainnya