Sejarah Kabupaten Jombang Gerbangnya Majapahit, Pertarungan Mistis Kebo Kicak hingga Awal Mula Munculnya Penyakit Misterius
Diiming-Iming Nikah! Pria di Jombang Setubuhi Gadis SMP di Gudo hingga Diringus Polisi, Ibu Korban Kecewa Berat?-@whorsyd/instagram-
Sejarah Jombang
Pada masa Kerajaan Majapahit, sebagian besar wilayah Jombang berada di bawah kekuasaannya.
Bahkan salah satu desa bernama Tunggorono merupakan pintu gerbang Istana Majapahit bagian barat.
Gerbang selatan, sebaliknya, berada di desa Ngrimbi, yang saat ini terdapat peninggalan dari beberapa candi.
Cerita rakyat ini kuat karena banyak nama desa yang diawali dengan kata "Mojo" diantaranya Mojoagung, MojoTrisno, Mojolegi, Mojowangi, Mojowarno, Mojojejer, Mojodanu dan masih banyak lainnya.
Di salah satu candi Ngrimbi, Pulosari Bareng, digambarkan sebuah gapura yang melambangkan gerbang keraton atau istana Majapahit.
Namun sejak jatuhnya Majapahit, Jombang belum menjadi daerah otonom. Tapi tetap masuk dalam pemerintahan Mojokerto.
Bupati Mojokerto Raden Adipati Ario Kromodjojo dituliskan laporan pada residen Jombang, yang dikutip dari situs pemerintah, halaman 72 majalah Intisari Mei 1975 dan menulis pada 25 Januari 1898 mengenai keadaan Trowulan (onder district afdeeling) di tahun 1880.
Onder-District pada zaman Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda adalah pembagian administratif di bawah onder-afdeeling
Kegiatan pemerintahan Jombang sebagai wilayah administratif sebenarnya sudah berlangsung jauh sebelum tahun 1910, karena sudah berfungsi sejak tahun 1880-an saat menjadi onder-afdeeling Jombang.***